BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEMAKSAAN
DI BOLEHKAN DALAM PENEGAKAN KEADILAN, TERLARANG DALAM PERKARA AKIDAH
Islam telah mendahului semua syariat dalam
menetapkan prinsip kebebasan akidah di Negara Islam, yang terkandung dalam apa
yang telah di tetapkan Islam dari hak asasi manusia dan kebebasan mendasarnya.
Allah SWT berfirman : Tidak ada paksaan
dalam agama ( Islam ), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan
yang sesat. ( QS. Al –Baqarah (2):: 256 )
Masalah paksaan ini memasukkan sebagian
politik dalam agama, sebab kepercayaan (iman ) yang merupakan dasar agama dan
intinya merupakan sebuah ungkapan tentang ketundukan jiwa, dan mustahil
ketundukan itu timbul dengan penekanan dan pemaksaan. Namun, ia akan timbul
dengan keterangan dan bukti nyata serta pembedaan antara jalan yang benar dari
jalan yang sesat, dan ini merupakan kaidah besar dari akidah – akidah agama
Islam juga satu rukun yang besar dari rukun – rukun politik Islam.
Namun, ketika masalah pemaksaan ini di
kaitkan dengan penegakan keadilan, kita dapati Al- Quran menetapkan kewajiban
berlaku adil terhadap manusia sekalipun dengan menggunakan kekuatan. Allah SWT
berfirman : Sesungguhnya kami telah
mengutus rasul – rasul kami dengan membawa bukti – bukti yang nyata dan telah
Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagi manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu)dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya. (QS. Al-Hasis
(57) : 25)
Dalam pemahaman ayat ini, Ibnu Taimiyah
berkata: “ Maksud dari menguts para rasul dan menurunkan kitab-kitab, adlah
agar manusia berlaku adil dalam menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak
makhluk-Nya. Barang siapa yang menyimpang dari kitab-Nya, harus diluruskan
dengan besi.”
Oleh karna itu, kezaliman yang
dilakukan oleh seoerang penguasa dalam syariat islam wajibdipertanggung jawabakan
untuk mencegah kezaliman mereka kembali,sebagaimana yang di tunjukkkan oleh
nash – nash alquran dan hadis – hadis rasullulah saw.perihal amar ma’ruf nahi
mungkar,atau secara khusus perihal tugas pengawasan atas para pejabat sebagai
pelaksana kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar yang merupakan tujuan semua
kewenagan islam.
Antara membuang jauh pemaksaan dan tidak
mempergunakan kekuatan dalam perkara agama juga dalam akidah dan
dakwahnya,serta tidak memaksa dan tidak mempergunakan kekuatan yang merupakan
dasar pondasi sariat, dan antara anjuran
mempergunakan kekuatan dan besi
dalam menghadapi kezaliman yang dilakukan oleh penguasa atau para
operaturnya, serta kewajibab mengubah kemungkaran semanpunya sebagai fardu kifayah bagi masing – masing
individu rakyat, dan sebagai fardu ain
bagi orang – orang yang mampu diri mereka dan orang – orang yang bertugasmelakukan
pengawasan atas para pejabat, ada sesuatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar